Management Stategi
Dosen Pengampu Prof.Dr.Ir.Darsono, M.Si
Disusun oleh
Tiwiyati Sri Evitasari
2017P20024
Kepada
FAKULTAS MANAGEMENT
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2018
Asisment 1
Latar belakang
Guna mengembangkan minat mahasiswa dalam bidang konseling, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyediakan Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologi (BKPP). Biro yang dibentuk pada tahun 1996 ini menyediakan tempat latihan profesi atau penerapan materi konseling.
Pengurus BKPP, melibatkan dosen sebagai konselor, dalam prosesnya juga melibatkan mahasiswa. Dengan dilibatkannya mahasiswa dalam biro ini, diharapkan sebagai sarana pengaplikasian materi dan tempat magang. ”Untuk S2, mahasiswa bisa menjadi asisten psikolog. Sedangkan bagi S1, tidak bisa menjadi konsultan, namun bisa menjadi Observer atau tester,” ungkapnya.
BKPP melayani beberapa pelanggan seperti bidang industri yang melibatkan masalah penerimaan karyawan baru. Dalam bidang pendidikan, biro melayani masalah pemetaaan siswa dan pemeriksaan pendidikan. Dan juga melayani konsultasi individual, dalam prosesnya menganalisa bakat, dan konsultasi masalah yang sedang dihadapi.
Potensi internal dan eskternal
Lingkungan adalah salah satu faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Dalam salah satu proses manajemen strategi adalah penilaian lingkungan organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi. Yang dimaksudkan di sini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh di dalam dan di keliling organisasi yang berdampak pada kehidupan organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal, dan tantangan eksternal. Oleh karena itu untuk mempertahankan reputasi, kepercayaan, brandimage dan kelangsungan hidup lembaga, perlu menganalisis beberapa faktor-faktor berikut ini:
1) Lingkungan Internal = Kekuatan (Strengths) adalah situasi dan kemamapuan internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan stategik dalam mencapai visi dan misi.
2) Lingkungan Eksternal = Peluang (Opportunity) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif, yang membantu organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi.
Analisis SWOT
Analisis SWOT di Lembaga psikologi
SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths , Weaknesses, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Para analisis SWOT sering digunakan dalam dunia akademis untuk menyoroti dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hal ini terutama bermanfaat dalam mengidentifikasi daerah-daerah untuk pemasaran.
a. Kekuatan / Potensi (Strengths)
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk kebutuhan lembaga.
2. Image / brandimage lembaga psikologi populer karena merupakan cabang dari fakultas psikologi.
3. Tersedianya fasilitas, media , dan metode yang mendukung.
4. Kemampuan, kompetensi atau penguasaan materimateri maupun pengelolaan kelas dari para tenaga (instruktur smart), sebagai kekuatan besar.
5. Manajemen dan pengelola lembaga yang berkompeten dalam penyelenggaraan Kegiatan
6. Adanya Dunia Usaha dan Industri.
b. Kelemahan/Kekuranga (Weaknesses)
1. Tugas rangkap pemberi pelayanan psikologi / tenaga .
2. Kurangnya dedikasi dan mutu sebagian tenaga (SDM).
3. Belum optimalnya koordinasi dan fungsi tim perencanaan dan pengelolaan lembaga psikologi.
4. Kurangnya usaha pemasaran ke sekolah sekolah maupun pasar potensial yang seharusnya menjadi konsumen utama layanan.
5. Input/masukan terutama pengguna jasa (khususnya pengguna jasa layanan) relatif rendah serta dilatar belakangi oleh kekuatan ekonomi yang rendah.
6. Kurangnya kepedulian dari pihak–pihak swasta maupun orang tua siswa terhadap pentingnya lembaga psikologi
c. Peluang /Kesempatan (Opportunities)
1. Adanya partisipasi dukungan masyarakat di bidang psikologi. Khususnya orang tua siswa, yang menginginkan layanan bimbingan dan konsultasi bagi peningkatan prestasi anakanaknya.
2. Adanya dunia usaha/industri yang bersedia kerjasama.
4. Kebutuhan masyarakat secara luas terhadap pelayanan tambahan khususnya layanan psikologis dan konsultasi.
5. Mendayagunakan fasilitas, sarana serta prasarana yang ada dalam rangka pelayanan mutu lembaga psikologis yang bermutu.
6. Masih terbukanya perluasan pemasaran ke pasar potensial yang lebih mendukung pencapaian keuntungan optimal lembaga terkait.
d. Ancaman (Threats)
1. Perilaku/kebiasaan dan budaya masyarakat yang kurang mendukung program psikologi yang utama khususnya layanan bimbingan dan konsultasi.
2. Masih adanya perubahan siklus di dunia ekonomi dan bisnis yang akan melemahkan kemampuan masyarakat secara finanasial.
3. Image yang melekat di masyarakat bahwa lembaga psikologi untuk orang dengan gangguan psikologis.
4. Belum optimalnya pemasaran lembaga psikologi, di tengah persaingan pangsa pasar sejenis.
5. Munculnya lembaga lembaga sejenis. Dengan tujuan dan orientasi sama, secara tidak langsung menjadi ancaman luar bagi lembaga yang sudah berkembang sebelumnya.
6. Lembaga-lembaga pesaing melakukan propaganda, pemasaran produk dan meluncurkan program program baru yang berbeda dengan strategi dan metode yang sudah diterapkan lembaga yang sudah berkembang sebelumnya.
Strategi Pencapaian Visi dan Misi
Visi
Menjadi penyedia layanan jasa psikologi yang profesional dan terpercaya di Indonesia
Misi
1. Menyediakan jasa pemeriksaan psikologis dalam berbagai setting kehidupan, baik level individu, kelompok maupun organisasi.
2. Menyediakan jasa konsultasi psikologi, baik berupa bimbingan, konseling maupun psikoterapi.
Rumusan Visi di atas mengandung 2 (dua) kata kunci utama, yaitu profesional,dan terpercaya. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Seorang guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmenya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas professional melalui berbagai cara dan strategi. Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna proesional. Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri ciri profesionalisme:
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik.
Ciri ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya Profesional adalah :
– Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
– Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
– Hidup dari situ.
– Bangga akan pekerjaannya.
Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya, Skill, Knowledge dan Attitude. Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar ahli di bidangnya. Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya. Tapi ia juga menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu ilmu lain yang berhubungan dengan bidangnya, serta Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas, tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya. Hal ini menjadi patokan dasar kemampuan individu dalam menghadapi clien. Terpercaya sendiri memiliki makna yakin dan diakui benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan (bahwa akan dapat memenuhi harapannya).
Dua hal ini menjadi patokan dasar dalam melaksanakan misi lembaga. Namun misi yang kuat dan visi yang membimbing / arahkan adalah penting, tetapi keduanya tidak cukup sendirian untuk membuat kekuatan, kehebatan organisasi. Bagi organisasi yang ingin sukses, memerlukan cara memindahkan visi, nilai dan sasaran ke dalam aksi, dalam hal ini adalah fungsi strategi.
Membuat strategi adalah pekerjaan serius, dengan membuat langkah khusus menuju masa depan. Perlu ditata keputusan dan tindakan merumuskan dan melaksanakan strategi khusus yang akan mencapai keunggulan yang hebat antara organisasi dan lingkungan di dalam mencapai sasaran organisasi. Adalah tugas pimpinan menemukan kecocokan dan memindahkan visi dan misi ke dalam tindakan.
Strategi adalah rencana umum tentang tindakan yang menjelaskan alokasi sumber daya dan aktivitas lain dalam menangani lingkungan dan membantu organisasi mencapai sasarannya
Ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan bahwa:
(1) Di mana posisi organisasi sekarang,
(2) Mau ke mana organisasi diarahkan
(3) Perubahan dan kecenderungan apa yang terjadi dalam lingkungan kompetitif
(4) Pekerjaan apa yang harus diwujudkan untuk dapat membantu mencapai visi
Dalam rangka membangun strategi efektif, maka diperlukan mendengarkan aktif kepada orang orang di dalam dan diluar organisasi, seperti halnya menguji kecenderungan dan ketidak berlanjutan dalam lingkungan. Walaupun pimpinan yang baik bagi organisasi hari ini secara aktif melibatkan setiap orang dalam organisasi, para pemimpin adalah masih pada akhirnya bertanggung jawab bagi membangun arah organisasi melalui visi dan strategi. Karena jika pimpinan gagal memberikan arah, maka organisasi akan mencair.
Suatu hal yang menjadi pekerjaan penting pimpinan adalah memutuskan visi bagi masa depan dan mengaitkan masa depan dengan tindakan strategi. Pemimpin yang semua tindakan dan visinya sedikit pada esensinya dia adalah seorang pekerja. Dia pekerja keras dan dedikasi terhadap pekerjaan dan organisasi tetapi dia bekerja adalah dalam melaksanakan pekerjaan secara membuta. Tanpa pengetahuan tentang sasaran dan arah, maka aktivitas tidak memiliki makna dan tidak benar melayani organisasi, pegawai dan masyarakat.
Pemimpin juga adalah orang yang baik dalam memberikan gagasan yang bermakna bagi diri dan orang lain. Pemimpin ini mungkin memberi inspirasi secara efektif kepada orang lain dengan visi, namun lemah dalam pelaksanaan strategi tindakan. Lebih lanjut dijelaskan untuk menjadi seorang pemimpin efektif, satu dan keduanya mimpi besar dan pemindahan mimpi ini ke dalam strategi merupakan tindakan signifikan. Untuk menentukan arah yang strategis bagi masa depan, pemimpin harus melihat ke dalam (sumberdaya), melihat keluar, dan melihar ke masa depan. Pemimpin menggambar lingkungan ninternal dan eksternal organisasi untuk mengidentifikasi kecendrungan,ancaman dan peluang organisasi. Mempertimbangkan bagaimana pimpinan puncak mewujudkan perubahan maka semua faktor internal dan eksternal harus dikenali dengan baik. Jadi trend dalam teknologi, demograpi, peraturan pemerintah dan gaya hidup dapat membanti rnengiidentifikasi keuntungan komptetitif baru. Semua itu dianalisis dalam suatu tindakan strategis analisis kekuatan, Kelemahan (internal) dan ancaman dan peluang (eksternal) yang dikenal dengan analisis SWOT.
Bila para pemimpin mengaitkan visi dan strategi, mereka akan membuat perbedaan nyata bagi masa depan organisasi mereka. Seorang pemimpin besar dalam menciptakan hal baru adalah sering memiliki strategi besar dan strategi tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran strategik dan perencanaannya bagi masa depan organisasi dapat secara positif mempengaruhi kinerja per-usahaan dan keberhasilan finansial. Penelitian lain menunjukkan bahwa lebih dari 44 % variasi keuntungan dari perusahaan uiama mungkin dicirikan kepada strategi kepemimpinan. Munculnya fokus atas tim adalah lebih realistik dalam beberapa cara daripada fokus atas kepemimpinan individu. Apalagi dalam lingkungan yang rumit, pemimpin sendiri tidak dapat melakukan semua hal. Suatu tim efektif mungkin memiliki peluang lebih baik mengidentifikasi dan mengim plementasikan keberhasilan strategi, memandang suatu iden ifikasi akurat dari lingkungan, dan membangun kemampuan internal berdasarkan atas pemberdayaan pegawai dan membagi visi. Tanpa suatu kemampuan dan interaksi efektif pimpinan tim puncak, lembaga mungkin tidak dapat beradaptasi secara nyata dalam pergantian lingkungan.
Dalam kaitanya dengan strategi pencapaian visi dan misi lembaga lebih kepada penekanan bagaimana seorang pemimpin dapat membimbing para staff untuk dapat menjadi pribadi professional dan menjadikan lembaga terpercaya. Dengan melakukan pelatihan (Outbond, Service Excelent, dan pendalaman materi). Serta memperbaiki koordinasi antar staff.
Tag :
study
0 Komentar untuk "MAKALAH MANAGEMENT STRATEGI .DOC"