“Manusia dikenal dari perilaku masing masing. Perilaku yang dilakukan diukur dengan menggunakan ukuran dari NORMA SOSIAL sesuai ataukah tidak. Sehingga dalam mengenal norma sosial dan perilaku remaja dalam hubungannya dengan norma sosial sangat penting bagi kita. Dua topik yang dibicarakan dalam pembahasan ini adalah norma sosial dan perilaku yang berisiko.”
A. NORMA SOSIAL

Norma dapat bersumber dari :
1. Agama
2. Undang-undang atau peraturan negara
3. Adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakatewajiban remaja terhadap Norma sosial adalah untuk mentaati serta memberi perhatian yang lebih dengan upaya untuk tidak melanggar norma tersebut. Pelaksanaan norma merupakan tanggung jawab anggota masyarakat, dengan pemberian konsekuensi tehadap pelaku pelanggaran norma baik norma dunia maupun akhertat.
Tujuan dibentuk dan dilaksanakannya norma adalah untuk membatasi dan menaggulangi perilaku beresiko yang ada di masyarakat.
B. PERILAKU BERESIKO
Perilaku adalah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan yang dilakukan manusia secara sadar maupun tidak.
Perilaku dapat dikategorikan BERISIKO apabila perilaku itu dapat berpeluang mendatangkan kerugian baik moral maupun material. perilaku yang apabila tidak menimbulkan kerugian pada saat ini atau paling tidak perilaku itu bisa mendatangkan musibah pada masa mendatang. Kerugian yang datang dapat berupa kerugian terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kerugian ini bisa berupa material, fisik, harga diri, rasa malu, kehilangan, kesempatan, kehilangan masa depan, dan lain sebagainya.
Ada banyak celah untuk remaja terjerumus kedalam pola perilaku beresiko, dimulai dari kurangnya perhatian orang tua, pembullyan, coba coba dan lain sebagainya. Sebagai contoh perilaku beresiko adalah seperti :
1. Pergaulan bebas
2. Rokok
3. Narkoba
4. Ketidak adilan Gender
Sehingga, Remaja perlu mengenal dengan baik berbagai perilaku berisiko dan sekaligus berusaha keras menghindarinya. Dalam kaitan dengan perilaku seksual remaja perlu sangat berhati hati agar tidak tergelincir ke dalam perilaku berisiko dan menerima akibat yang merugikan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. Untuk hal hal yang risikonya tidak jelas lebih baik ditanyakan kepada para pakar dibidangnya. Saling mengingatkan tentang risiko diantara remaja akan sangat membantu menghindari berbagai risiko yang akan mengganggu masa depan masing masing.
C. PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA
Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu yang positif bagi remaja lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan.
Pendidikan remaja sebaya akan lebih erat kaitannya dengan 1) keluarga, sehingga remaja harus dapat berproses menuju yang positif dengan pendampingan dari keluarga terutama orang tua, 2) Teman Teman sejati ialah orang yang hadir dihadapan kita dan siap memberikan pertolongan kekita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed is a friend in need”). Orang yang tanpa diminta siap menolong kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis (”shoulder to cry on”) serta menjadi teman yang senasib sepenanggungan.
Pendidikan remaja sebaya tidak dapat diberikan secara langsung, karena membutuhkan assesment terhadap remaja agar pemikiran yang dberikan sesuai dengan yang diinginkan. tahapan yang perlu dilakukan oleh pelaku PRS adalah :
1. Tahap Penerimaan, tahapan ini adalah menjadi pendengar tentang semua keluhan masalah masalah yang dialami dengan tujuan untuk membangun kepercayaan dan mengungkap seluruh permasalahan. (Note : jangan beri nasehat apapun pada tahapan ini)
2. Tahap Pemasukan Ide, pemberian solusi dari permasalahan adalah pada tahapan ini dengan ketentuan jangan memaksakan kehendak, posisikan itu bukan tentang diri anda tetapi ini tentang teman anda. Bimbing secara perlahan dan jangan tergesa gesa. inti pada tahapan ini adalah menolong teman hingga bisa menolong dirinya sendiri.
3. Tahap Pemeliharaan, Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pembentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya terus menerus dan berulang kali guna mengajak teman menuju ke arah yang dicita citakan dan yang telah disepakati bersama.
Tag :
red cross
0 Komentar untuk "NORMA DAN PERILAKU BERESIKO DALAM PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA"