1. Definisi Shalter
Shalter atau Penampungan darurat merupakan rangkaian kegiatan dalam prosedur manajeman penanggulangan bencana dari suatu kelompok manusia yang memiliki kemampuan untuk menampung korban bencana dalam jangka waktu dan jumlah tertentu, dengan menggunakan bangunan yang telah ada atau tempat berlindung yang dapat dibuat dengan cepat, seperti : tenda, gubuk darurat, dan atau peralatan seadanya sesuai kondisi.
2. Tujuan Shalter
Tujuan dari kegianan shalter adalah Menyelamatkan dan mengamankan penderita dengan menjauhkan dari area bencana yang dianggap berbahaya menuju tempat yang aman. Proses tersebut agar dapat memudahkan pemberian bantuan serta pertolongan secara menyeluruh dan terpadu tanpa menimbulkan kesulitan baru yang sukar diatasi baik dari tim penyelamat maupun masyarakat itu sendiri.
3. Pengorganisasian
a. Sasaran
Pelaksanaan operasi giat shalter sebagai Sasaran utamanya adalah memindahkan penduduk dari semua lini yang berada di zona bahaya (termasuk yang luka/sakit) menuju ketempat yang sudah disiapkan dan dipandang aman.
Berusaha memperkecil kemungkinan akan terjadinya korban atau resiko baik fisik, material maupun spiritual ditempat terjadinya bencana. Selain itu juga pada saat pelaksanaan pengungsi menuju ke penampungan sementara.
b. Prioritas
Prioritas dalam kegiatan shalter pertama harus dilakukan ialah memindahkan orang yang mengalami luka berat atau pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke Rumah Sakit terdekat atau Rumah Sakit Rujukan yang memadai.
c. Langkah langkah
1) Membantu meyakinkan penduduk demi keselamatan maka akan diungsikan ketempat yang lebih aman.
2) Menyiapkan sistem transportasi yang tepat bagi penduduk
3) Menyiapkan persediaan makanan, minuman dan keperluan lain yang cukup untuk penduduk yang akan diungsikan selamam dalam perjalanan samapai ketempat penampungan sementara sesuai dengan kondisi dan keadaan logistik yang ada
4) Menyiapkan kelengkapan obatan dan memberikan perawatan medis selama dalam perjalanan
5) Menyelenggarakan pengadministrasian penduduk yang diungsikan termasuk kondisi penduduk yang mengalami luka, sakit dan meninggal dunia
6) Membantu petugas keamanan setempat dalam melindungi harta yang dimiliki penduduk yang diungsikan jika memungkinkan
7) Prosedur serah terima dari tim pelaksana transportasi ke tim shalter untuk tindak lanjut
4. Persyaratan Shalter
Pelaksana Shalter perlu menentukan beberapa upaya dan ketentuan seperti :
a. Pemilihan tempat memiliki ketentuan berdasar keamanan dan bebas dari potensi ancaman baik internal maupun eksternal dengan akses jalan yang memadai, dekat dengan sumer air serta sarana pelayanan masyarakat
b. Penampungan harus dapat meliputi kebutuhan ruangan
c. Bahan pertimbangan untuk penampungan memiliki syarat ideal memiliki beberapa akses komunikasi, kondisi tanah stabil, tidak merupakan tanah endemi penyakit, bukan menjadi area konservasi serta harus melibatkan masyarakat dan penggunaan budaya setempat
d. Penampungan harus dapat memenuhi kebutuhan ruangan, meliputi :
> Posko
> Pos Pelayanan Komunikasi
> Pos Dapur Umum
> Pos Watsan
> Pos RFL
> Pos PSP
> Pos Humas dan Komunikasi
> Pos Relief dan Distribusi
> Pos Assessment
> Pos Pencarian dan Evakuasi
5. Jenis Shalter
Shalter dapat berupa :
> Bangunan yang sudah tersedia dan dapat dimanfaatkan secara aman dan tidak menimbulkan ancaman
> Tenda penampungan darurat
> Bahan seadanya
6. Perencanaan dan pelaksanaan
a. Perencanaan
Pelaksanaan dari perencanaan diawali dengan proses assesment yang meliputi alokasi waktu menuju lokasi, personol, peralatan, perhitungan area kapasitas area serta area yang dapat dipakai
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan meliputi perhitungan kurang lebih sesuai standart PB :
> Lahan yang dibutuhkan untuk satu jiwa 45m2
> Ruang tenda/shelter per jiwa 3.5 m2
> Jumlah jiwa untuk satu tempat pengambilan air = 250 jiwa
> Jumlah jiwa untuk satu MCK = 20 jiwa
> Jarak ke sumber air tidak melampui jarak 15m
> Jarak ke MCK 30m
> Jarak sumber air dengan MCK 100m
> Jarak antara dua tenda/shelter minimal 2m
|
|
|||||
|
|
|
|||||||
|
|
|
Tag :
red cross
0 Komentar untuk "SHALTER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM "