KEOTENTIKAN PENULISAN AL-QUR'AN


Al qur'an merupakan wahyu yang diturunkan Allah bagi kaum muslim dan sebagai penyempurna dari kitab kitab sebelumnya. Keaslian Al qur'an merupakan dari Allah sendiri yang akan menjaganya hingga akhir zaman. Kaum muslim dalam memahami dan mempelajari Al qur'an pun harus mempercayai dengan sepenuh iman. Akan tetapi karena manusia diciptakan oleh Allah dengan hawa nafsu dan kemampuan berfikir, maka manusia yang lemah imannya semakin bertanya tanya apakah Al qur'an itu asli apa tidak kalau dilihat dari lama kurun waktu turun Al qur'an malam 17 Ramadhon 14 abad yang lalu hingga masa sekarang ini.

Pengumpulan Al qur'an dimulai dari masa Abu Bakar bersama dengan Zaid, sebagaimana dalam kitab Bukhori vol 5 hlm. 96 "Abdullah bin Mas'ud, Salim, Ubay bin Ka'ab mengumpulkan teks Al qur'an serta beberapa orang yang lainnya. Pada saat Ustman menjadi kholifah, diperintahlah zaid untuk membuat 7 buah salinan Al qur'an dan disebarkan ke wilayah kekuasaan Islam, selain itu juga membakar teks Al qur'an yang lainnya.

Dalam buku Al qur'an VS Sain Modern DR. Dzakir Naik dijelaskan keotentikan Al qur'an dengan Utsman memerintahkan Zaid membuat 7 salinan dan dibakarnya teks yang lainnya adalah bertujuan untuk menjaga keotentikan Al qur'an. Al qur'an turun selama kurang lebih 22,5 tahun, saat Rasul menerima wahyu dan menyampaikan kepada Ummat, ada yang mencatat dan menuliskan apa yang disampaikan oleh Rosul, selain itu Rosul pun memerintahkan sahabat untuk menuliskannya.

DR. Dzakir Naik mengibaratkan apabila ada sebuah ceramah dan ada 100 orang yang mencatat, apakah semuanya menuliskan ceramah dalam catatan tersebut 100% secara otentik dengan penceramah katakan, maka perlulah sumber informasi mengkoreksi untuk mengetahui tingkat keotentikannya. 

Dimulai dari statmen tersebut dimana tulisan sahabat Rosul selalu mengecek dan mengkoreksi sendiri tulisan tersebut untuk menjaga keotentikan Al qur'an dari huruf per huruf hingga menjadi mushaf. Perintah Kholifah Ustman untuk membakar catatan lain dimaksutkan karena semua catatan tidak semuanya di koreksi secara langsung, hanya catatan beberapa sahabat Rasul yang dikoreksi sendiri dengan sempurna oleh Rosulullah. 7 salinan yang dibuat merupakan wahyu Allah yang otentik, dan apabila ada catatan lain yang belum di koreksi maka itu nanti yang akan menjadi perbedaan.

Salinan Al qur'an bila dicek dengan mushaf Al qur'an pertama yang salah satunya disimpan di Museum Topkapi di Istambu maka 100% akan sama baik dari segi huruf hingga perkatanya. Selain itu penghafal Al qur'an di penjuru dunia sangatlah banyak, itulah kekuasaan Allah dalam menjaga salah satu sumber dalam beragama Islam dan tidak ada yang bisa merusak ataupun memanipulasinya. 

Ref :Ramadhani. dkk, Al-qur'an vs Sains Modern menurut DR. Dzakir Naik, Penerbit : SKETSA, Yogyakarta.  
Tag : study
0 Komentar untuk "KEOTENTIKAN PENULISAN AL-QUR'AN"

Back To Top