A. PENGERTIAN TOLERANSI
Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau membolehkan orang lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan apa yang dirinya pikirkan.
Toleransi dalam bahasa Arab adalah tasamuh yang artinya sama sama berperilaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan antar sesama.
B. AYAT AL-QUR’AN & HADITS YANG MENJELASKAN TOLERANSI
1. Q. S. Al-Kafirun(109) : 1-6
Artinya :
1) Katakanlah (Muhammad) “Wahai orang-orang kafir !
2) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3) dan kamu bukan penyembah apa yang kamu sembah
4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah,
6) Untukmu agamau, dan untukku agamaku.
Asbabun nuzul dari Q. S. Al-Kafirun(109) : 1-6
Dari beberapa riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka kafir Quraisy datang menemui Rasulullah SAW. Kedatangan kafir Quraisy untuk mengajak Rasulullah bersekutu dalam segala aspek termasuk dalam peribadahan. Mereka akan menyembah apa yang Nabi sembah, kafir Quraisy pun meminta menyembah apa yang mereka sembah. kafir Quraisy akan menganngkat Nabi sebagai pemimpin. Dengan adanya peristiwa itu, maka turunlah wahyu Allah SWT yaitu Q.S. Al-Kafirun.
Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah SAW menegaskan bahwa Nabi tidak akan pernah penyembah apa yang disembah kafir Quraisy yaitu berhala. Dan pada ayat 3 dan 5 Rasulullah SAW, juga menegaskan bahwa orang kafir pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah, yaitu Allah SWT.
Pada ayat 6 Rasulullah SAW. menegaskan bahwa orang kafir tetap pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama tauhid. Dengan demikian, ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya tasamuh dalam beragama.
Kandungan Surah
a. Kebenaran itu sumbernya hanya dari Allah SWT ;
b. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka
c. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezhaliman.
2. Q. S. Al-Bayinah(98) : 1-8
Artinya :
1) Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2) (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),
3) di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar),
4) Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5) Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata (menjalankan) agama, dan juga agar melaksnakan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar),
6) Sungguh, orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
7) Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8) Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.
Asbabun Nuzul
Prinsip nabi nabi terdahulu ialah sama dengan prinsip agama Islam yaitu ketauhidan dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT. Meskipun agama yang dibawa nabi terdahulu sama dengan Islam, tetapi syariatnya berbeda beda. Misalnya dalam menjalankan kewajiban dan tata cara beribadah.
Surah Al-Bayinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1-2. Kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang orang kafir dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama mereka sampai datang keterangan yang nyata. Keterangan itu adalah nabi akhir zaman yang mereka dambakan akan memancarkan lembaran lembaran suci sebagai pedoman hidup. Mereka menganggap bahwa peribadatan yang mereka lakukan saat itu benar sehingga mereka mempertahankannya. Dengan demikian, sikap tegas mereka sebagai bukti dimilikinya fanatisme beragama.
Mereka sangat berharap nabi akhir zaman yang mereka tunggu-tunggu itu berasal dari golongan mereka, yaitu bani Israil. Akan tetapi, Allah SWT. mengutus nabi yang terakhir bukan dari golongan bani Israil, muncullah rasa iri pada diri mereka. Upaya untuk membunuh Rasulullah SWT. dan menghancurkan umat Islam selalu mereka lakukan. Hal ini akan berlangsung hingga akhir zaman.
3. Q. S. Al-Kahfi(18) : 29
Artinya :
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Kandungan Surah
a. Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT. ;
b. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka ;
c. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezhaliman.
4. Q. S. Yunus(10) : 40-41
Artinya :
40) Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
41) Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.
Kandungan surah
a. Ada golongan umat manusia yang beriman terhadap al-qur'an dan ada yang tidak beriman kepada Al-Qur'an ;
b. Allah SWT. mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman yang bertakwa kepada Allah SWT. dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka kepada Allah SWT. ;
c. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. harus yakin bahwa Tasul Allah SWT. yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. dan Al-Qur'an adalah kitab suci yg harus dijadikan pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
5. Hadits
Di dalam salah satu hadis Rasulullah saw., beliau bersabda :
حَدَّثَنِا عبد الله حدثنى أبى حدثنى يَزِيدُ قَالَ أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ.
[Telah menceritakan kepada kami Abdillah, telah menceritakan kepada saya Abi telah menceritakan kepada saya Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah saw. "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda: "Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)]"
C. PENERAPAN TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain kerena tidak dibenarkan oleh agama dan akal sehat
2. Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam, sebagaimana rasul terdahulu
3. Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek dakwah
4. Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut masalah akidah dan ibadah.
D. HIKMAH BERTOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT.
2. Menghindari terjadinya perpecahan.
3. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan.
4. Tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain.
5. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai.
Uji Kompetensi silahkan Klik link di bawah
http://bit.ly/uji-kompetensi-1
http://bit.ly/uji-kompetensi-1
Tag :
study
0 Komentar untuk "TOLERANSI"