Proses Pendidikan dalam Memanusiakan Manusia

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses mengubah sikap serta perilaku baik perseseorang atau kelompok dalam upaya mendewasakan pola pikir melalui pengajaran dan pelatihan. Memanusiakan manusia merupakan salah satu tujuan pendidikan, maka tidak dapat dipungkiri bahwa kesenjangan sosial antara masyarakat juga terjadi dalam dunia pendidikan. 


Kesenjangan tersebut dapat dilihat bahwa yang kaya akan lebih mudah dalam mengakses fasilitas pendidikan dan mendapatkan pengetahuan yang mumpuni sebaliknya bagi si miskin, apakan memiliki kapasitas yang sama ? Fenomena ini harusnya menjadi refleksi kita sebagai generasi penerus bangsa yang seharusnya mampu membangun kesadaran bahwa pendidikan adalah hak segala bangsa tanpa berpihak pada kalangan teetentu. 

 


Proses pendidikan untuk memanusiakan manusia, dikenal proses hominisasi dan humanisasi. Hominisasi merupakan proses menjadi manusia secara umum, yakni memasukkan manusia dalam lingkup hidup manusiawi seperti yang semestinya.  Sedangkan humanisasi yaitu suatu proses dimana manusia berdasarkan budinya mengangkat alam menjadi alam manusiawi atau menjadi kebudayaan. Jika hominisasi dimaksudkan untuk menjadikan manusia pada umunya yaitu berdiri, bergerak, bersikap layaknya manusia maka humanisasi berperan sebagai upaya untuk menciptakan kebudayaan yang baru dan memajukan ilmu pengetahuan. Pada proses inilah pendidikan bekerja. Saat manusia telah tumbuh dengan memenuhi kodratnya niscaya, pendidikan selanjutnya memanusiakan manusia secara khusus dalam proses humanisasi.Tentunya dalam proses pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Entah perubahan kurikulumnya, sistemnya, ataupun paradigma dalam dunia pendidikan. Pasca reformasi, Salah satu kebijakan pendidikan adalah melakukan pembaharuan dan perbaikan sistem pendidikan nasional yang  berprinsip desentralisasi, otonomi ke-ilmuan dan manajemen (GBHN, 1999). 

 

Setelah memahami paradigma dan proses pendidikan dalam memanusiakan manusia, tentunya diharapkan hasil dari pembelajaran baik di sekolah ataupun di rumah. Menurut  Benjamin  Bloom hasil belajar sendiri terbagi atas 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomototrik. 1) Ranah Kognitif, merupakan hasil belajar  intelektual  yang  terdiri  dari beberapa aspek yaitu  pengetahuan,  ingatan, pemahaman,  dan sebagainya. 2)  Ranah  Afektif,  yaitu hasil belajar yakni  penerimaan,  jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan internalisasi; 3) Ranah Psikomotorik, yaitu hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

 

     Di sekolah sendiri, tentunya hal ini merupakan tujuan dari pembelajaran yang di laksanakan pada setiap pertemuan mata pelajaran di sekolah. Namun karena adanya pandemic, mau tidak mau segala kegiatan pembelajaran dilaksanan dirumah. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajar tiap siswa. Akan tetapi diharapkan dengan adanya kebijakan dan upaya dari pemerintah, pembelajaran dari rumah memberikan hasil belajar siswa yang memuaskan.

 

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang sesuai, ada 3 hal yang perlu di perhatikan yaitu pengajaran - pelatihan – pembimbingan. Pada dasarnya pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang tidak bisa lepas kaitannya dengan manusia dan alam semesta. Pendidikan merupakan sarana untuk menemukan jati diri sendiri serta bagaimana memahami situasi yang terjadi baik yang dialami sendiri ataupun orang sekitar. Pendidikan adalah hak setiap manusia karena sejatinya hidup adalah belajar. Seperti kata John Dewey “Pendidikan bukan persiapan untuk hidup. Pendidikan adalah hidup itu sendiri”

Tag : study
0 Komentar untuk "Proses Pendidikan dalam Memanusiakan Manusia"

Back To Top