Sosial Wellnes dalam Penanganan Virus Corona [SARS-CoV-2]


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wellness adalah proses seumur hidup yang aktif untuk menyadari pilihan dan membuat keputusan menuju kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan. 

Wellness mencakup 8 dimensi yang saling bergantung satu sama lain: fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual, kejuruan, keuangan, dan lingkungan. Perhatian harus diberikan kepada semua dimensi, karena mengabaikan salah satu dari waktu ke waktu akan berdampak buruk pada yang lain, dan pada akhirnya kesehatan, wellness, dan kualitas hidup seseorang. 

Intelectual Wellness (IW) adalah keadaan di mana pikiran terlibat dalam menciptakan peluang untuk belajar lebih banyak dan mengembangkan pemahaman yang lebih besar, penerapan pengetahuan yang dipelajari dan interaksi hidup dengan dunia di sekitar diri sendiri. Kesadaran akan IW dapat menjaga keseimbangan antara permintaan pekerjaan dankontrol pekerjaan, dengan perilaku sehat yang positif pada siswa mereka untuk memotivasi mereka untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.

Social Wellness berfokus pada hubungan dengan komunitas dan orang orang di sekitar, yang mencakup kesadaran akan latar belakang sosial dan budaya sendiri sebagai jembatan untuk memahami keragaman dan kedalaman yang ada di latar belakang lain. Dimensi ini mendorong untuk mengambil bagian aktif dalam meningkatkan komunitas, terhubung dengan orang lain, membangun jaringan sosial yang mendukung, mengembangkan hubungan yang bermakna, dan menciptakan ruang yang aman dan inklusif.

Coronavirus 2019 (COVID-19) berasal dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina Tengah, dan telah menyebar dengan cepat ke 72 negara hingga saat ini. COVID-19 disebabkan oleh coronavirus novel, bernama sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2) [sebelumnya sementara dikenal sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV)]. saat ini, SARS-CoV-2 yang baru diidentifikasi telah menyebabkan sejumlah besar kematian dengan puluhan ribu kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia, yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. 

Namun, tidak ada vaksin yang disetujui secara klinis atau obat terapi spesifik yang tersedia untuk COVID-19. Penelitian intensif pada SARS-CoV-2 yang baru muncul sangat diperlukan untuk menjelaskan mekanisme patogenik dan karakteristik epidemiologis dan untuk mengidentifikasi target obat potensial, yang akan berkontribusi pada pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif. 

B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh intelectual wellness terhadap anjuran pemerintah
2. Mengetahui respon social wellness terhadap wabah pandemi covid-19 atau corona

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh intelectual wellness terhadap anjuran pemerintah

Intelectual wellness mendorong partisipasi dalam kegiatang yang merangsang dan kreatif. Meningkatkan intelectual wellness dapat terjadi baik di dalam maupun luar kelas. Hal itu merupakan kemampuan untuk berpikir kritis, bernalar secara obyektif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan mengeksplorasi ide-ide baru dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini juga menekankan pembelajaran seumur hidup dan menginspirasi rasa ingin tahu. 

Corona virus merupakan keluarga besar virus RNA beruntai positif tunggal yang dapat menginfeksi banyak spesies hewan dan manusia. Virus corona pada manusia dapat dibagi berdasarkan patogenesisnya. Jenis-jenis dengan 
patogenesis tinggi termasuk SARS-CoV, MERS-CoV, dan novel SARS-CoV2 saat ini. Penanganan pada virus ini sedang di usahakan.

Pemerintah dunia sedang bekerja untuk membangun penanggulangan untuk membendung kemungkinan dampak buruk. Organisasi kesehatan mengoordinasikan arus informasi dan mengeluarkan arahan dan pedoman untuk memitigasi dampak ancaman terbaik. Pada saat yang sama, para ilmuwan di seluruh dunia bekerja tanpa lelah, dan informasi tentang mekanisme penularan, spektrum klinis penyakit, diagnostik baru, dan strategi pencegahan dan terapi berkembang dengan cepat. Masih banyak ketidakpastian terkait dengan interaksi antara host virus dan evolusi epidemi, dengan referensi spesifik pada saat epidemi akan mencapai puncaknya.

Saat ini, strategi terapeutik untuk menangani infeksi hanya dukungan dan pencegahan yang bertujuan mengurangi penularan di masyarakat merupakan senjata terbaik. Langkah-langkah isolasi yang agresif di Tiongkok telah menyebabkan pengurangan kasus secara progresif dalam beberapa hari terakhir. 

Italia, di wilayah geografis utara, awalnya, dan kemudian di seluruh semenanjung, otoritas politik dan kesehatan melakukan upaya luar biasa untuk menahan gelombang kejut yang sangat menguji sistem kesehatan.

Indonesia sendiri dari berbagai jenjang pengetahuan atau vokasional ikut turut andil aktif dalam pencegahan dan mengurangi penyebaran virus covid-19 sesuai dengan bidang masing-masing. Perwakilan WHO di Indonesia mengenai kesiapan Indonesia menghadapi n-COV, Indonesia dinilai memiliki sistem peringatan dan respon dini yang berfungsi, Indonesia memiliki ratusan fasilitas di berbagai daerah yang dapat mengakses kasus rujukan dan mengelola kasus ini dengan cara yang sangat tepat, dengan ukuran pengendalian pencegahan infeksi yang sangat tepat. Dengan kesiapan sistem yang sudah ada, Indonesia dinilai siap untuk merspons situasi ini. WHO menilai Indonesia sudah berada di jalan yang benar dalam hal kesiapan dan menyiapkan kegiatan persiapan.

B. Respon social wellness terhadap wabah pandemi covid-19 atau corona

Social wellness mengacu pada hubungan yang dimiliki dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Hubungan yang dapat menawarkan dukungan selama masa-masa sulit. Social wellness mencakup membangun hubungan yang 
sehat, memelihara dan mendukung serta membina hubungan yang tulus dengan orang-orang di sekitar. Tindakan sadar penting dalam mempelajari bagaimana menyeimbangkan kehidupan social dengan kehidupan akademik dan profesional.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus terus muncul dan merupakan masalah serius bagi kesehatan masyarakat. Dalam dua puluh tahun terakhir, beberapa epidemi virus seperti coronavirus sindrom pernafasan akut yang parah (SARS-CoV) pada 2002 hingga 2003, dan influenza H1N1 pada 2009, telah dicatat. yang terbaru, coronavirus syndrome pernapasan Timur Tengah (MERS￾CoV) pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012.

Dalam timeline yang mencapai hari ini, epidemi kasus dengan infeksi pernapasan rendah yang tidak dapat dijelaskan terdeteksi di Wuhan, daerah metropolitan terbesar di provinsi Hubei Cina, pertama kali dilaporkan ke Kantor Negara WHO di Cina, pada 31 Desember 2019. Literatur yang diterbitkan dapat melacak awal individu yang bergejala kembali ke awal Desember 2019. Karena mereka tidak dapat mengidentifikasi agen penyebab, kasus-kasus pertama diklasifikasikan sebagai "pneumonia etiologi yang tidak diketahui." Etiologi penyakit ini sekarang dikaitkan dengan virus baru milik keluarga coronavirus (CoV).

Potensi virus ini tumbuh menjadi pandemi di seluruh dunia tampaknya menjadi risiko kesehatan masyarakat yang serius. Mengenai COVID-19, WHO meningkatkan ancaman terhadap epidemi CoV ke level "sangat tinggi", pada 28 Februari 2020. Mungkin, efek epidemi yang disebabkan oleh CoV baru belum muncul karena situasinya berkembang dengan cepat. Pada 11 Maret, ketika jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terlibat telah berlipat tiga dengan lebih dari 118.000 kasus di 114 negara dan lebih dari 4.000 kematian, WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi.

Respon dari masyarakat sosial sendiri berbeda-beda terhadap virus corona ini. Dari berbagai latar belakang kehidupan yang ada di Indonesia, beragam respon yang muncul akibat virus, mayoritas masyarakat memilih mengikuti anjuran dari pemerintah untuk stay at home dan work from home, seperti jenjang pendidikan yang memilih melakukan belajar dari rumah, dan vokasional-vokasional yang mengalihkan pekerjaannya ke rumah, bahkan ada juga yang mengalihkan pekerjaannya untuk kepentingan pencegahan penyebaran virus corona.

Dari banyaknya latar belakang kehidupan yang ada di Indonesia, terdapat juga masyarakat yang kesulitan menerapkan stay at home maupun work from home. Jadi mereka terpaksa menerjang bahaya, keluar rumah demi untuk bertahan hidup. Terdapat juga masyarakat yang memang sulit untuk patuh mengikuti anjuran pemerintah untuk pencegahan virus corona. Masyarakat yang seperti inilah yang membutuhkan edukasi, karena di rasa akan membahayakan makhluk sosial lain.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan dan Saran 
Masyarakat Indonesia dalam menangani pandemi corona sendiri sudah tepat. Dari pemerintahan Indonesia sudah memberikan pedoman yang sangat rinci dan jelas dalam penangan covid-19 untuk setiap jenjang kehidupan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya perlu di berikan ketegasan kembali karena belum sepenuhnya patuh terhadap pedoman yang di berikan. Respon sosial terhadap penanganan sudah baik, mereka yang lebih mampu saling berbondong-bondong membantu yang membutuhkan sesuai bidangnya masing-masing. Masyarakat sosial yang kurang patuh terhadap anjuran pemerintah hendaknya di berikan edukasi yang tepat, tegas dan mudah di pahami agar mereka sadar pentingnya keterlibatan semua pihak dalam pencegaha penyebaran corona. Edukasi langkah aman juga hendaknya di berikan pada masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Syed, Sadiqa, et al. 2017. Journal of the Pakistan Medical Association. Intellectual wellness in medical university teachers: Gender based comparison. Volume 67, Issue 5

Stoewen, Debbie L, et al. 2017. The Canadian Veterinary Journal. Dimensions of wellness: Change your habits, change your life. 58(8): 861–862.

Li, Heng, et al. 2020. International Journal of Antimicrobial Agent. Coronavirus disease 2019 (COVID-19): current status and future perspectives. doi: 10.1016/j.ijantimicag.2020.105951University Recreation & Wellness and the University Health Center. 8 Dimensions of Wellness. https://umwellness.wordpress.com/8-dimensions-of-wellness/. 24 April 2010.

Kedutaan Besar Indonesia Pretoria. 2019. Langkah dan Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menangani dan Menghadapi Virus Novel Corona 2019 (N-COV) https://kemlu.go.id/pretoria/id/news/4771/langkah-dan-upaya-pemerintah￾indonesia-dalam menangani-dan-menghadapi-virus-novel-corona 2019-n-cov. 25 April 2020.
Tag : study
0 Komentar untuk "Sosial Wellnes dalam Penanganan Virus Corona [SARS-CoV-2]"

Back To Top