Efektifitas Pembelajaran Daring (Online) Maupun Luring (Offline) Bagi Pelajar di Masa Pandemi

Pendidikan merupakan salah satu lini yang sangat penting dalam kehidupan manusia dari zaman dulu hingga zaman sekarang, yang membedakan hanya pola dan cara pengajarannya saja akan tetapi tujuannya tetap sama sesuai dalam tujuan pendidikan nasional menurut UU. No 20 Tahun 2003 yaitu untuk mengembangkan potensi diri secara aktif dalam, mendapatkan kepribadian, akhlak yang mulia, ketrampilan, kecerdasan, pengenalian diri maupun kekuatan spiritual yang di perlukan untuk diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Dimulai pada tahun 2019 semua negara di dunia  mendapat cobaan yang sangat berat di berbagai lini kehidupan baik lini pendidikan, ekonomi, sosial masyarakat dan sebagainya, yang disebabkan adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) yang sangat berbahaya dan penyebarannya sangat cepat dengan konsekuensi kematian bagi penderitanya. Terutama dalam lini pendidikan dampak yang kentara dirasakan oleh praktisi pendidikan adalah dilematisasi apabila peserta didik bersekolah secara aktif akan meningkatkan jumlah penderita yang terjangkit, akan tetapi apabila dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh kendala yang muncul adalah perangkat pembelajaran, kondisi social ekonomi masyarakat, maupun pesan yang akan disampaikan pendidik akan terhambat.

Pemerintah selaku ujung tombak dalam percepatan dan penanganan memutus rantai penyebaran Covid-19 tidak cuma tinggal diam, kebijakan kebijakan baru pun diambil dalam mengatasi masalah ini, diantaranya adanya pembelajaran secara DARING atau secara online maupun LURING secara offline baik dari tingkatan Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Secara daring para pendidik maupun peserta didik melaksanakan proses pembelajaran melalui bantuan perangkat elektronik, bisa dengan Handphone, Televisi, Radio, ataupun perangkat elektronik yang lainnya yang terkoneksi dengan internet, ketentuan daring ini siswa dan guru tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sedangkan luring, ada banyak cara yang berbeda-beda dimasing-masing tingkat satuan pendidikan maupun pendidik, ada yang melaksanakan luring dengan door-to-door guru berkunjung ke rumah peserta didik dan di bentuk kelompok-kelompok sesuai rumah terdekat, tugas ditaruh di depan kantor guru kemudian orang tua mengambil tugas tersebut ataupun siswa kesekolah kemudian guru memberikan penjelasan dengan ketentuan harus melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah, kegiatan pembelajaran luring di tujukan untuk peserta didik yang tidak terjangkau perangkat elektronik yang mendukung.

Bagi peserta didik yang melaksanakan pembelajaran daring sangat dibantu dan dimudahkan dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak penyedia aplikasi interaktif dan menarik sebagai sarana serta media pembelajaran, seperti Google Formulir, Google Meet, Zoom, skype dan sebagainya. Penyampaian materi secara daring secara interaktif apabila perangkat terkoneksi dengan jaringa internet, dengan internet ini semua bisa terhubung walaupun jarak yang sangat jauh. Kreatifitas pendidik ini diasah untuk bagaimana membuat tampilan pembelajaran yang menyenangkan, banyak aplikasi apabila hanya monoton juga akan membosankan, misalkan pembelajaran melalui aplikasi video call, pembelajaran hanya dilaksanakan dengan ceramah saja akan membuat peserta didik juga akan bosan, oleh sebab itu dengan kegiatan PJJ daring kreatifitas baik pendidik maupun peserta didik akan lebih terasah serta menimbulkan rasa penasaran untuk bisa mengaplikasikan dan memperpadukan berbagai perangkat dan aplikasi tersebut dengan baik.

Apakah hanya daring saja yang mengasikkan dengan berbagai aplikasi yang tersedia ? belum tentu, kegiatan pembelajaran secara luring pun juga tidak kalah menyenangkan, ada tantangan tersendiri dalam menghadapi siswa secara langsung dalam masa pandemi ini dimana peserta didik tertap dibimbing dengan baik tanpa ada interaksi secara langsung, salah satu contoh yang menarik bagi pendidik yang melaksanakan door to door  kerumah para peserta didik, dalam pembelajaran ini selain peserta didik tetap mendapatkan materi orang tua juga bisa memantau secara langsung bagaimana putra putrinya belajar atau bagaimana gurunya mengajar, keuntungan lainnya bagi pendidik bisa silaturahmi, yang mana silaturahmi dapat memperlancar rejeki. Selain itu kegiatan luring ini ada interaksi sosial secara nyata antara pendidik, peserta didik maupu dengan teman sebaya, akan tetapi memang dalam kegiatan luring ini harus secara ketat melaksanakan protocol kesehatan sesuai anturan pemerintah agar Covid-19 ini daopat segera teratasi dan penyebarannya pun berkurang. Kegiatan luring ini pun juga tidak luput dari peran teknologi, seperti halnya penggunaan video pembelajaran yang bisa di share melalui orang tua peserta didik ataipun peserta didik ke sekolah serta pengerjaan penugasan lebih fleksibel. Menurut Nisaul Choiroh salah satu mahasiswa IAIN Surakarta, dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring/ E-Learning Dalam Pandangan Siswa” menyatakan bahwa mayoritas siswa merasa pembelajaran daring merasa kurang efektif, karena dalam praktiknya selaku pendidik lebih mendomonasi dalam pembelajaran terutama dalam memberikan tugas.

Memang ada kekurang dan kelebihan dari kedua hal proses PJJ tersebut, yang menjadi kekurangan dari daring adalah anak akan lebih sering mengoperasikan Handphone atau laptop, otomatis orang tua akan mengeluarkan Cost lebih untuk membeli kuota jaringan internet, selain itu peserta didik harus lebih diawasi karena pertukaran informasi dalam jaringan internet ini tidak dapat dibendung, yang di takutkan adalah peserta didik melihat link, gambar maupun video yang tidak seharusnya dilihat, Pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan melek teknologi baik pendidik generasi muda maupun generasi tua tanpa terkecuali. Segi positifnya pembelajaran akan lebih menyenangkan dengan banyaknya aplikasi dan media media yang menarik peserta didik akan lebih enjoy dan tidak merasa bosan dalam belajarnya serta materi akan lebih mudah diterima dan dipahami. Kekurangan pada kegiatan luring ini hanya peserta didik dan pendidik harus meluangkan waktu lebih untuk bertatap muka akan tetapi sisi negtif dari luring bisa meningkatkan  menyebarkan Covid-19, solusi yang bisa diambil dari luring ini asalkan bisa menjaga dan melaksanakan protocol kesehatan dengan baik maka penyebaran Covid-19 dapat ditekan.

Saran yang bisa ditunjukkan selaku pendidik harus tetap memberikan penjelasan materi lebih gambling dan dilaksanakan komunikasi dua arah, tidak cuma pendidik memberikan sederetan tugas kepada peserta didik, selain itu peserta didik harus ikut aktif untuk mengikuti pembelajaran dan berkomunikasi pengan pendidik apabila ada sesuau hal yang perlu disampaikan.

 

PROFIL

IMAM KHOIRUDDIN, S.Pd., M.Pd.,



Manusia kelahiran 05 Februari 1992 di Desa Bangusari, Pacitan, Jawa Timur merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. Khoiri, M.Pd dan Dra. Lilik Sri S. Pendidikan dasar dimulai dari SD Negeri Baleharjo 2 Pacitan  lulus pada tahun 2004, melanjutkan ke jenjang berikutnya di MTs. Negeri Pacitan Kelulusan Tahun 2007 dan jenjang Menengah atas di SMA MTA Surakarta kelulusan 2010, dilanjutkan ke jenjang S1 IAIN Surakarta lulus tahun 2014 dengan jurusan Pendidikan Islam dan Keguruan dan jenjang S2 pada Jurusan Pendidikan Islam di Universitam Muhammadiyah Surakarta Tahun 2015.Saat ini mengajar di SMP Negeri 8 Surakarta Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bertempat tinggal di Surakarta.


http://gurupenggerakindonesia.com/




Tag : study
2 Komentar untuk "Efektifitas Pembelajaran Daring (Online) Maupun Luring (Offline) Bagi Pelajar di Masa Pandemi"

Komunikasi 2 arah jadi kunci. Mantab tulisannya Pak. Salam

Siaaap bapak ini saya juga belajar dari para senior

Back To Top