TATA CARA PELAKSANAAN HAJI
Haji merupakan aktifitas ibadah dalam rukun Islam yang ke-5, Definisi haji adalah menyengaja/sengaja. Haji merupakan ibadah yang disengaja mengunjungi baitullah di tanah haram untuk melakukan beberapa amalan dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan.
Ibadah haji adalah ibadah yang dilaksanakan apabila MAMPU, Mampu ini bisa dalam bentuk harta, tenaga, jiwa, raga dan orang yang ditinggalkan tidak mendapatkan masalah akan keberangkatannya. Haji dalam tata caranya trebagi menjadi 3, yaitu
a. Ifrad, haji terlebih dulu baru baru melaksanakan umrah
b. Tamattu', mengerjakan umroh dahulu baru haji
c. Qiran, mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan
Yang akan kita bahas pada bab ini adalah tentang haji Tamattu, mengapa haji tamattu? jawabannya adalah karena sebagai warga Indonesia pelaksanaan aktifitas haji yang dapat dilakukan adalah dengan tata cara tamattu'.
A. Pelaksanaan Haji Tamattu'
Pelaksanaan haji tamattu' adalah dengan mengerjakan umroh (ihram umroh sampai dengan tahallul/ lepas dari ihram) dahulu baru haji dibulan haji melaksanakan rangkaian haji dengan niat ihram haji dan diakhiri dengan hewan sembelihan.
B. Syarat Haji Tamattu'
1. mengerjakan umroh dahulu baru haji
2. umrah dilaksanakan pada bulan haji antara syawal, zulkokdah, dzulhijjah
3. dilaksanakan pada tahun yang sama
4. bermukim sampai dengan selesai ibadah hajinya
5. bukan penduduk sekitar Masjidil Haram (Makkah)
C. Skema Haji Tamattu'
Umroh -----> Ihram Umrah -----> Proses Umroh -----> Tahallul
Haji -----> Ihram Haji -----> Proses Haji -----> Tahallul
D. Pelaksanaan Umroh
Pelaksanaan Umroh dimulai dengan ihram dari miqat -----> thawaf -----> sa'i -----> tahallul dengan ketentuan
[IHRAM]
1. memakai pakaian ihram dengan sunnah yang dilaksanakan para jamaah adalah mandi, memakai wangi wangian dibadan untuk laki-laki
2. memulai dari miqat. ada empat miqat yang telah di tentukan, yaitu :
a. Dzul Hulaifah dari madinah atau dari utara (Bir Ali)
b. Juhfah yang berasal dari arah mesir dan afika atau dari arah barat laut
c. Qarnul manazil miqat dari arah thaif atau timur
d. Yalamlam merupakan miqat dari yaman atau selatan
3. melafalkan niat pada saat sampai di miqat saat diatas kendaraan dengan lafadz "labbaika 'umratan"
4. mengeraskan talbiyah pada saat perjalanan dengan lafadz "labbaikallahumma labbaik, labbaikala syarikalaka labbaik, innalhamda wanmi'mata laka wal mulk, la syarikalaka"
5. pada saat memasuki area masjidil haram membaca doa masuk masjid "allhumma sholli 'ala muhammad, allahummaftakhli abwaba rahmatik"
[THAWAF]
6. aktifitas selanjutnya adalah melaksanakan thowaf dimulai dari arah yang sudah ditentukan dan disunnahkan untuk menciun hajar aswad, apabila tidak dapat mencium hajar aswad maka cukup dengan membeikan isyarat sambil mengucapkan lafadz "allahuakbar"
7. thawaf dilaksanakan dengan penuh do'a dan permohonan kepada Allah dengan rendah diri, dari rukun yamani hingga mencapai hajar aswad perjalanan dengan membaca "rabbanaa atina fiddunya hasanah, wafil akhiratihasanatan waqina 'adzabannar"
8. kegiatan thawaf dilaksanakan sebanya 7 kali putaran dan diakhiri dengan sholat dua rakaat di maqam ibrahim. Sebelum melaksanakan shalat di maqam ibrahim membaca lafadz "wattakhidzuu min maqaamii ibrahiima mushalla "
9. kembali menuju hajar aswad sambil melambaikan tangan dan membaca lafadz "allahu akbar"
[SA'I]
10. menuju ke mas'a atau tempat sa'i
11. sa'i merupakan ibroh dari aktifitas siti hajar dalam mencari air dari bukit shofa ke marwa saat ditinggalkan Nabi Ibrahim.
12. menjelang mendekati bukit shofa jamaah haji akan dituntunkan untuk membaca "innashofaa wal marwata min sa'aairillahi abdau bimaa bada allahubihi"
13. pada saat sudah berada di bukit shofa berdzikir kepada Allah dengan lafadz
"Allahuakbar laailahaillahu wahdahulaa syarikalau, lahulmulku walahulhamdu wahuwa 'alakulli syai-in qadir. laailaha illallahu wahdah, anjaza wa'dahu wanashoro 'abdahu wahazamal ahzaba wahdah"
lafadz tersebud dibaca sebanyak 3 kali setiap berada di bukit shofa
14. selesai membaca do'a menuju ke bukit marwa dan pada saat di bukit marwa membaca doa yang sama dengan pada saat di bukit shofa. aktiitas sa'i dilakukan sebanyak 7 kali.
[TAHALLUL]
15. tahallul adalah menghalalkan perkara yang semula diharamkan yang ditandai dengan pemotongan/mencukur rambut sekurang kurangnya adalah tiga helai.
setelah rangkaian ibadah umrah selesai keluar masjid dengan membaca do'a "allahumma inni asalukaminal fadhlik"
E. Pelaksanaan Ibadah Haji
skema haji |
Haji dilaksanakan berdasarkan waktu yang ditentukan dengan rangkaian tertentu juga, setelah selesai melaksanakan runtutan umroh maka jamaah haji Indonesia melaksanakan runtutan berikutnya, yaitu:
1. Pada 8 Dzulhijjah
pada tanggal ini disebut dengan tarwiyah, para jamaah haji dituntunkan untuk :
- a. Miqat haji yang dilaksanakan dari tempat masing masing jamaah menginap yang ditandai dengan memakai pakaian ihram
- b. Disunnahkan untuk mandi dan memakai wangi wangian sebagaimana pelaksanaan umroh
- c. Membaca lafadz niat haji "labbaika khajjaa" diatas kendaraan saat menuju ke Mina paska itu membaca "lafadz talbiyah" dengan dikeraskan
- d. Jamaah haji akan menetap di Mina hingga terbitnya matahari
2. Pada 9 Dzulhijjah
- a. Jamaah haji pada tanggal ini melaksanakan wukuf di Arafah. Sebagai rukun haji maka apabila tidak dilaksanakan hajinya tidak akan sah.
- b. Pelaksanaan Wukuf dimulai sejak matahari tergelincir atau waktu dhuhur sampai dengan terbenam matahari.
- c. Dalam rangkaiannya para jamaah juga akan mendengarkan khutbah Wukuf
- d. Pada waktu Wukuf para jamaah haji di tuntunkan untuk memperbanyak talbiyah serta berdoa, berdzikir dan bermunajat kepada Allah. Pelaksanaan sholat dhuhur dan ashar dapat dilaksanakan dengan di jama' taqdim secara berjamaah.
3. Malam 10 Dzulhijjah
Jamaah haji setelah pelaksanaan wukuf (matahari terbenam) akan dijemput dan diantarkan menuju Muzdalifah. Di Muzdalifah melaksanakan mabit, mabit di Muzdalifah bertujuan untuk berdzikir kepada Allah serta mengumpulkan batu kerikil untuk jumrah. Setelah shalat subuh menuju ke Mina
4. Pada 10 Dzulhijjah
Pada tanggal ini jamaah haji berada di Mina, dan menuju ke tempat melontar jumrah aqabah. Selama perjalanan menuju ke tempat lempar jumrah jamaah haji tetap mengeraskan "lafadz talbiyah" nya
- a. Melempar jumrah dilaksanakan sebanyak 7 kerikil, dengan masing masing kerikil membaca lafadz "allahummaj'alhu khajjan mabruuran wa dzamban maghfuuran" dan saat melempar membaca takbir
- b. Setelah melontar jumrah membaca do'a dengan menghadap ke Kiblat.
- c. Memotong rambut [tahallul] untuk jamaah laki laki akan lebih disukai bila dipotong keseluruhan, dan jamaah wanita cukup sepanjang ruas ujung jari.
- d. Jamaah setelah tahallul boleh melepas pakaian ihromnya dan diganti dengan pakaian biasa.
- e. Untuk jamaah yang tergesa gesa pulang ke negaranya pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melontar jumroh dapat meninggalkan Mina sebelum maghrib [nafar awal], dan yang tidak tergesa gesa dapat melaksanakan mabit sampai dengan 13 Dzulhijjah [nafar tsani]
- f. Pada tanggal ini pula pelaksanaan pembayaran DAM atau denda di laksanakan
5. Pada 11-13 Dzulhijjah
Jamaah haji pada hari tasyriq melaksanakan kegiatan melontar jumroh, dengan urutan Jumroh Ula---> Jumroh Wustho---> Jumroh Aqobah dengan masing masing 7 kerikil dan setiap melontar membaca takbir.
setelah melaksanakan runtutan kegiatan tersebut jamaah haji tinggal melaksanakan thawaf ifadlah dan thawaf wada' sebagai akhir dari kegiatan ibadah haji
Tag :
study
0 Komentar untuk "KI - KD Materi K-13 Kelas IX TATA CARA PELAKSANAAN HAJI "