Pendidikan merupakan usaha sadar dan terarah dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip antara lain pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa
Tertera dalam pembukaan UUD 1945 bahwasaanya pendidikan
merupakan hak bagi setiap warga negara. Pasal 31 ayat 1 : dari tiap tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran. Pasal 31 ayat 2 :Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran yang diatur dengan undang-undang
Indonesia merupakan negara dengan rasio angka penduduk prodiktif
tinggi, sehingga pasndidikan menjadi ujung tombak dari terbentuknya generasi
yang bermoral dengan nilai nilai positif yang menyertainya.
Sekolah adalah lembaga formal yang dirancang dan menjadi salah
satu media dalam memperoleh jenjang pendidikan dengan pengawasan dan sistem
tertentu. Realita yang terjadi pada sekolah terutama di indonesia hanya sebagai
formalitas dan ijazah semata, apakah hal tersebut salah apa benar?
Pernyataan di atas memiliki kemungkinan benar dan salah,
akan tetapi penyampaian pesan pendidikan yang paling utama adalah dengan cara
bersekolah. Dari bersekolah maka anak akan memperoleh beberapa hal diantaranya
: social ededucation, environmental education, civic education, religious knowladge,
dan moral education dan materi yang
lainnya. Selain itu pendidikan di sekolah yang tidak kalah pentingnya adalah
pengakuan.
Perjalanan pendidikan tidak berjalan begitu saja, salah satu
faktor yang menjadi otak dalam pendidikan formal /sekolah adalah kurikulum.
Bagaimana kurikulum pendidikan di indonesia? Indonesia sudah berganti kurikulum
sebanyak 10 kali
1 Kurikulum 1947 (Rentjana Pembelajaran)
2 Kurikulum 1952 ( Rentjana Pembelajaran Terurai)
3 Kurikulum 1964 ( Rentjana Pendidikan)
4 Kurikulum 1968
5 Kurikulum 1975
6 Kurikulum 1984
7 Kurikulum 1994 dan Suplemen 1999
8 Kurikulum KBK
9 Kurikulum KTSP
10 Kurikulum K13
Banyak pengembangan pengembangan kurikulum akan tetapi belum
ada yang efektif dan bahkan terkesan membingungkan yang lebih parah adalah
tidak dapat mencakup luasan wilayah Indonesia serta dapat dilihat bahwa ganti menteri
ganti kurikulum, sehingga pendidikan seperti proyek bagi mereka mereka di atas.
Pendidikan karakter pun mulai di galakkan untuk para siswa
dan belum bisa menjadi solusi yang tepat, karena karakter bukan di gembor
gemborkan, akan tetapi pendidikan karakter adalah dengan contoh suri tauladan.
Tidak akan berguna siswa diberi pendidikan karakter apabila lingkungan,
pejabat, pendidik, bahkan orang tua apabila belum bisa menampilkan sikap
berkarakter. Menurut penulis konsistensi, kontinuitas dan keteladanan merupakan salah cara
kecil untuk dapat menanamkan pendidikan kepada anak didik dengan awalan dari
diri sendiri dan berkembang ke orang terdekat serta lingkungan. dengan demikian
revolusi mental akan dapat dilaksanakan.
By : Imam Khoiruddin
Tag :
study
0 Komentar untuk "Pendidikan dan Revolusi Mental"